GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
Scientific Research, Faculty of Computer Science, 2007. (11104691)
Abstract —EXPERT SYSTEM APPLICATION TO DI-
dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang
pakar dalam memecahkan suatu masalah.
BASIC.NET Vemberiska Akbar Scientific Research, Fac-
tem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam
http://www.gunadarma.ac.id keywords : Applications, Ms
mendiagnosa secara dini kondisi kesehatan pasien, dapat
Visual Basic.Net, Expert System (x + 58 +18 Attachment)
diciptakan suatu sistem komputer yang bertugas untuk
This Scientific Writing talking about how to
mengetahui dan menganalisa gejala-gejala penyakit pasien
make applications with expert system using MS.Visual Ba-sic.Net. The expert system can defined as a computer soft-
untuk kemudian memberikan anjuran langsung terhadap
ware that has a base knowledge for a particular domain and
pasien tersebut. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa
using inference reasoning resembles an expert in solving a
Where the system expert if it is related to the
2 menurut pengamatan penulis sudah ada beberapa di
ability of physicians in diagnosing early patient’s medicalcondition, can be created by a computer system serving to
Indonesia tapi pemanfaatannya belum terlalu banyak di-
identify and analyze the patient’s disease symptoms for later
gunakan karena mungkin banyak masyarakat yang belum
provide direct advice on these pesien. Scientific writing is
mengerti penggunaan aplikasi tersebut dan juga belum
also discussed on how to create a model of expert system(especially the bird flu disease.) Model expert system built
adanya keinginan dari khalayak banyak untuk menggu-
into an application program is implemented. This applica-
nakan jasa aplikasi itu, karena masyarakat masih lebih
tion was created aims to assist us in diagnosing the disease
percaya kepada dokter-dokter yang ada dibidang tersebut.
at an early stage bird flu. And to make it easier to servethe patient without the patient must leave the house, which
Gejala-gejala penyakit yang penulis maksudkan khusus
in addition to consuming time, effort and cost but also is
untuk penyakit flu burung dimana didalamnya terdiri
feared to condition patients. With this program can reduce
the duty of a physician and an indirect substitute absence
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pakar
Selama ini komputer dapat dipakai untuk membantu
Sistem pakar merupakan program komputer paling popu-
orang-orang dalam memecahkan masalah. Semakin cer-
lar yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar
das sistem itu dan semakin ditingkatkan level penanganan
untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik (Turban,
informasinya, maka semakin aktif peranan yang dimainkan
1995). Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk
oleh komputer untuk kecerdasan buatan. Artificial Intel-
kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang se-
legence adalah kegiatan menyediakan mesin seperti kom-
bagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang
puter dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku
tertentu ke dalam program komputer sedemikian rupa se-
yang dianggap cerdas jika diamati oleh manusia.
hingga dapat memberikan keputusan dan melakukan pe-
ficial Intellegence menggambarkan aplikasi komputer ter-
nalaran secara cerdas. Sistem pakar dapat diartikan se-
canggih saat ini, dengan mencoba menyerupai beberapa
bagai sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki
jenis peralatan manusia. Beberapa tugas tertentu mem-
basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggu-
butuhkan pengetahuan yang khusus sehingga diperlukan
nakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam
para pakar. Konsep sistem pakar didasarkan pada asumsi
memecahkan suatu masalah. Dalam sistem pakar terkan-
bahwa pengetahuan pakar dapat ditangkap dalam penyim-
dung suatu teknik inovatif dalam mencari dan memadukan
panan komputer dan kemudian diterapkan oleh orang lain
pengetahuan. Kelebihannya terletak dalam memecahkan
saat dibutuhkan. komputer dengan tiga keunggulannya,
masalah-masalah praktis pada saat sang pakar berhalan-
yaitu ketepatan, keakuratan serta ketidakjenuhan dapat
gan atau adanya sesuatu hal yang lain. Kemampuan sis-
diperbantukan langsung sebagai alat ataupun media yang
tem pakar didukung oleh adanya basis pengetahuan yang
sangat meringankan tugas seseorang. Sistem pakar meru-
berupa pengetahuan non formal yang sebagian diperoleh
pakan suatu bidang teknik kecerdasan yang paling pop-
dari pengalaman, bukan dari pengetahuan formal
ular sekarang ini. Selain itu juga terdapat pula tekhnik
book. 2.2 Model Sistem Pakar Model sistem pakar ter-
kecerdasan buatan lainnya, antara lain adalah DSS ( De-
cision Support System ), bahasa alami. Sistem pakar da-
ngkinkan pemakaian untuk berinteraksi dengan sistem
pat diartikan sebagai sebuah perangkat lunak komputer
Knowledge Base menyimpan akumulasi penge-
yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu
tahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. In-
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
ference Engine menyediakan kemampuan penalaran yang
kadang unggas dan burung). 1. Menjaga kebersihan diri
menafsirkan isi knowledge base. Pakar dan analis sistem
menggunakan Development Engine untuk menciptakan sis-
6 2.2.1 User Interface (Antar Muka Pemakai) User inter-
face memungkinkan manajer untuk memasukkan instruksi
dan informasi kedalam sistem pakar dan menerima infor-
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil pem-
bahasan pada bab-bab sebelumnya, juga setelah pengu-
parameter yang mengarahkan sistem pakar melalui proses
jian terhadap program yang telah penulis buat ini, maka
penalaran. Informasi itu berbentuk nilai yang diberikan
penulis mengambil beberapa kesimpulan yang salah satu
diantaranya adalah sistem pakar merupakan suatu bidang
Pengetahuan) Knowledge base memuat fakta-fakta yang
teknik kecerdasan yang paling populer sekarang ini. Sis-
menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan
tem pakar dapat diartikan sebagai sebuah perangkat lunak
masalah bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu sama
komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain
lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain di-
tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyeru-
gunakan untuk menjelaskan area masalah. 2.2.3 Inference
pai seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah. Ap-
Engine (Mesin Inferensi) Inference engine adalah bagian
likasi yang penulis buat, setelah di ujicoba ternyata sangat
membantu para penderita untuk mendeteksi secara dini
penyakit yang dideritanya tanpa ada kehadiran seorang
dokter atau tanpa harus pergi kerumah sakit. Maka da-pat langsung diobati, jika penyakitnya belum terlalu serius
karena terdapat penjelasan tentang bagaimana mengatasi
3.1 Pembahasan Masalah Seperti yang telah dijelaskan se-
dari program yang penulis buat ini diantaranya adalah
belumnya, bahwa perancangan sistem pakar dibagi men-
program ini belum mampu menghasilkan solusi yang di-
jadi lima tahap, yaitu : Identifikasi, Konseptualisasi, For-
harapkan jika gejala-gejala yang diinput tidak sesuai den-
malisasi, Implementasi dan Pengujian. Dikarenakan tiap-
gan yang terdapat di dalam program. 4.2 Saran Dalam
tiap tahap saling berhubungan dan saling menunjang,
kesempatan ini penulis menyampaikan beberapa ide saran
maka tahap-tahap tadi harus dikerjakan secara beruru-
yang sekiranya akan cukup berguna bagi para pembaca
tan satu sama lain. Sistem sederhana yang akan diran-
guna mengembangkan program ini lebih lanjut diantaranya
cang ini merupakan bagian kecil dari sistem pakar se-
adalah untuk pendeteksian penyakit yang lebih akurat
maka disarankan gejala-gejala yang ditampilkan pada pro-
angkat adalah mengenai gejala-gejala penyakit flu bu-
rung, penanggulangan dan pencegahan penyakit flu bu-
saran yang bisa penulis utarakan. Semoga program ini da-
rung. 3.1.1 Tahap Identifikasi Permasalahan yang diketen-
pat berguna dan lebih baik lagi dalam pengembangannya
gahkan dalam membangun sistem pakar ini berada dalam
domain yang menjelaskan ciri-ciri penyakit flu burung.
Pada tahap ini knowledge enginner harus berdiskusi dan
bekerja sama dalam menentukan batasan yang dikaji. Dan
batasan yang akan dikaji hanya terbatas pada penyakit flu
burung yang diderita oleh anak - anak. 3.1.2 Tahap Kon-septualisasi Dalam domain permasalahan ini, ditentukan
unsur-unsur apa saja yang terkait dan gejala-gejala dari
suatu penyakit. Berikut ini penjelasan penyakit flu bu-
rung yang akan disajikan sebagai contoh rincian : Gejalagejala penyakit flu burung : - Demam (suhu badan diatas38oC)
- Batuk dan nyeri tenggorokan - Radang saluran per-
napasan atas - Pneumonia - Infeksi mata - Nyeri otot -Masa Inkubasi : Sampai 21 hari . Penanggulangannya : 1. Oksigenasi bila terdapat sesak napas. 2. Hidrasi denganpemberian cairan parenteral (infus). 3. Pemberian obatanti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari. 4. Amantadin diberikan pada awal infeksi , sedapat mungkindalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis5 mg/kg perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badanlebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari. Pencega-hannya : 1. Menjaga kebersihan lingkungan (khususnya
Ref. CoP13 Prop. 37 Inclusion of Hoodia spp. in Appendix II, designating all parts and derivatives except those bearing the label ‘Produced from Hoodia spp. material obtained through controlled harvesting and production in collaboration with the CITES Management Authorities of Botswana, Namibia and South Africa under agreement no. BW/NA/ZA xxxx’ . Proponents: Botswana, Nami
The Scoop on Poop By Charlcie Gill Rabbits produce two types of droppings: fecal pellets and cecotropes. The latter are produced in a region of the rabbit's digestive tract called the ceacum. The ceacum contains a natural community of bacteria and fungi that provide essential nutrients and possibly even protect the rabbit from harmful pathogens. By consuming the cecotropes as they